Tuesday, January 21, 2014

“Ayah, Aku ingin pulang.”

Ayah, Aku ingin pulang.

Hujan yang tak kunjung berhenti
Mengguyur ibu kota Indonesia
Semakin hari kian bertambah
Air yang menggenangi kota ini

Kota yang semestinya
Memiliki tujuan sebagai tempat wisata
Sebagai tempat bekerja
Musnahlah sudah

“Aku kedinginan, Ayah“
Aku merasa tidak nyaman
Ayah memelukku dengan hangat dan berkata,
“Saat hujan reda, kita bisa pulang, Nak.”

Kapankah hujan itu akan berhenti
Kapan Aku bisa bersekolah lagi
Menikmati hangatnya mentari
Menikmati udara hangatnya Jakarta

“Ayah, Aku lelah”
“Tidurlah, Nak. Esok matahari akan datang.”
Akupun terlelap dalam tidurku

Saat aku bangun, Ayah terbaring lemah
Ayah tak mampu berdiri
Bibirnya biru, kedinginan
Ia menggigil

Kemana orang-orang pemerintah
Kemana mereka saat kami dilanda kesusahan
Kenapa mereka tidak ada disini
Apakah kami tidaklah lagi penting

“Apakah kami, bukan lagi warga yang dianggap?”

No comments:

Post a Comment