Friday, June 6, 2014

Jarak.

Aku menatap wajahmu.
Setiap kali kau tersenyum.
Setiap kali kau tertawa.
Tawamu selalu membangkitkan semangatku.
Candamu selalu mewarnai hariku.
Saat aku ditampar oleh kenyataan bahwa kau dan aku berada pada tempat yang berbeda, aku menangis.
Menangis dalam kesedihan yang kututupi selama ini.
Aku selalu salah, mencintai pada saat yang salah.
Mencintai pada waktu yang tidak tepat.
Saat aku akan meneruskan studiku.
Saat kau harus meneruskan pekerjaanmu.
Tempat yang jauh, ribuan mil jauhnya.
Hari terakhir sebelum aku pergi, kau datang.
Kau datang menghampiriku.
Kau datang dan ada untuk aku.
Kau mengatakan tentang perasaanmu padaku.
Seandainya, kau mengatakannya lebih awal.
Mungkin kita tidak akan seperti ini.
Mungkin.

No comments:

Post a Comment