Sunday, June 1, 2014

Pelukan

Malam itu aku merasakan pelukanmu.
Pelukan hangat yang sebelumnya belum pernah aku rasakan.
Pelukanmu begitu hangat.
Pelukanmu begitu nyaman, sampai-sampai aku tidak ingin melepaskanmu.
Pelukanmu adalah tempatku bernaung.
Tempatku bisa merasakan kenyamanan yang lebih nyaman daripada tempat tidur dan selimut kesayanganku.
Saat itu aku datang kepadamu dan berdoa untukmu.
Kau berterima kasih dan memberiku sebuah pelukan hangat.
Kuingat pula, kau mendoakanku.
Kau menguatkanku dengan doamu.
Ditambah lagi dengan pelukan yang kau berikan saat kau berdoa untukku.
Seusai berdoa, kau memelukku lebih erat, seakan kau tidak ingin melepaskanku.
Kau memelukku bagaikan bayi yang sedang memeluk bonekanya saat tidur.
Pelukan hangat dan nyaman.
Tapi keadaan membuat kau dan aku tidak bisa terus bertahan disana.
Aku berusaha sekuatku melepas pelukan darimu, tapi kamu masih memelukku.
Sampai akhirnya kita saling melepas dengan rela.
Semua doamu sangat berarti bagiku.
Semua doamu menjadi pegangan untukku.
Percaya padaku, ini hanya sementara.
Kau adalah “refrain”-ku.
Menahan diriku untuk memelukmu, merasakan kehangatan dalam pelukanmu.
Kau adalah “refrain”-ku.
Sampai bertemu lagi, di lain waktu.
Aku hanya ingin kau tau, aku menantimu.

No comments:

Post a Comment