Monday, August 26, 2013

Ajari Aku Mencinta.

"Sayang, ajari aku cara mencintai."
"Sayang, ajari aku cara menyayangi."
"Sayang, ajari aku cara berkorban."
"Sayang, apakah kamu mencintaiku?"
"Sayang, apakah kamu sedang sedih?"
"Sayang, apakah kamu kesepian?"
"Sayang, apakah kamu sedang memikirkanku?"
"Sayang, apakah kamu sedang merindukanku?"
"Kamu dimana, sayang?"
Aku tersesat. Aku tersesat. Aku tersesat.
Aku kehilangan dirinya.
Aku kesepian.
Aku sendirian.
Aku merasa hilang. Aku merasa sendirian.
Rasanya baru kemarin aku menggenggam tangannya. Rasanya baru kemarin aku bersamanya. Memeluk dirinya, dirangkul olehnya, terlelap dalam pelukannya. Merasakan kehangatan yang selalu ada. Merasakan hangat tubuhnya saat aku dipeluk olehnya. Saat Ia masih disana. Saat ia masih bersamaku.
Rasanya baru kemarin kami menghabiskan waktu bersama. Baru kemarin kami bermain-main di pantai. Menghabiskan waktu berdua.
Bermain pasir? Ya. Kami membuat sebuah istana pasir dengan sebuah bendEra di atasnya. Mengingat hari sudah semakin sore, ia memberikanku segelas susu hangat yang sempat ia buat saat aku sibuk membuat istana pasir. Saat aku meminum susu hangat itu....... Ia duduk disana, disampingku. Ia menatap ke arah pantai yang luas itu. Ia menatap dengan penuh kegelisahan. Aku mengetahui itu. Aku tahu Ia sedang sedih. Aku tau Ia sedang gelisah.
Sorot matanya memberiku kegelisahan.
Tapi ia diam.
Ia diam.
Tidak mengaku.
Ia mengatakan bahwa tidak terjadi apa-apa padanya.
Perlahan ia melemah.
Ia berkata:
"Sayang, aku mau pergi."
"Sayang, kamu cantik."
"Sayang, kamu segalanya buat aku."
"Sayang, aku sayang kamu:)"
Aku hanya dapat berkata, "Aku pun begitu mencintaimu."

Tatapannya mulai kosong.
Di pantai ini.
Di sini.
Di sini.
Di sini.
Ya, tepat di sini.
Tempat aku berpijak.
Memandang ke langit.
Merasakan pasir-pasir yang menempel di telapak kakiku.
Di sini, tempat aku kehilangan dia.
Tempat aku ditinggalkan olehnya.

"Terima kasih untuk semuanya, sayang. Pantai ini menjadi saksi cinta kita berdua. Hingga kini aku masih dan akan selalu mencintaimu."

No comments:

Post a Comment